Resah yang ku
Ubah dalam kata
Melukiskan kesunyian
Tanpa engkau aku tak mengerti
Meski
Pagi itu menatapi
Akan sunyi tanpamu
Menemani aku sepi
Tanpa.. Cintamu aku resah
Tanpa.. Kasihmu aku hampa
Tanpa.. Dirimu aku mati
Tanpa.. Cintamu aku resah
Tanpa.. Kasihmu aku hampa
Tanpa.. Dirimu aku mati
Tanpa.. Cintamu aku resah
Tanpa.. Kasihmu aku hampa
Tanpa.. Dirimu aku mati
Kini benar-benarku rasakan
Dalam benuk hatiku tanpamu
Ku tak mengerti
Takut
Takut jauh dari dirimu
Kan kau tinggalkan aku sendiri
Tanpamu ku mati
Resah yang ku
Ubah dalam kata
Melukiskan kesunyian
Tanpa engkau aku tak mengerti
Tanpa.. Cintamu aku resah
Tanpa.. Kasihmu aku hampa
Tanpa.. Dirimu aku mati
Tanpa.. Cintamu aku resah
Tanpa.. Kasihmu aku hampa
Tanpa.. Dirimu aku mati
jangan pernah katakan bahwa
cintamu hanyalah untukku
karna kini kau telah membaginya
* maafkan jika memang kini
harus kutinggalkan dirimu
karna hatiku selalu kau lukai
** tak ada lagi yang bisa ku lakukan tanpamu
ku hanya bisa mengatakan apa yang ku rasa
ku menangis membayangkan
betapa kejamnya dirimu atas diriku
kau duakan cinta ini
kau pergi bersamanya
ku menangis melepaskan
kepergian dirimu dari sisi hidupku
harus slalu kau tahu
aku lah hati yang telah kau sakiti
ku menangis
harus slalu kau tahu
akulah hati yang telah kau sakiti
Kau cinta pertamaku
Kau cinta terakhirku
Tiada apa yang bisa
Menafikan kasih kita
Kau ayu di mataku
Satu antara seribu
Tiada tara di dunia
Mungkin kan terputus di tengah jalan
Mungkin kan terlerai tanpa ikatan
Usah ragu dengan takdir
Kau ayu di mataku
Satu antara seribu
Tiada tara di dunia
Mungkin kita kan berbeza haluan
Berakhirnya cerita percintaan
Segalanya ketentuan Tuhan
Kesedihan yang tiada berkesudahan, kekecewaan yang tiada hentinya, kesakitan yang tidak hilang bisanya, menyentap segenap roh kudus didalam jasad. Menghentam perlahan-lahan memakan diri, menarik secara halus semangat diri. Genggaman yang semakin melonggar, melepas satu persatu ikatan di jari, melerai bersama deraian air mata didalam hati.